Selasa, 22 Mei 2012

TOXOPLASMOSIS



1.        identifikasi
Merupakan penyakit sistemik Coccidian protozoan,infeksi ini biasanya tanpa gejala atau muncul dalam bentuk akut dengan gejala limfadenopati atau dengan gejala menyerupai Mononocleusis infectiosa  disertai dengan demam, limfadenopati dan linfositosis yg berlangsung berhari-hari sampai beberapa minggu.
Dengan terbentuknya antibodi, jumlah parasit dalam darah akan menurun namun kista Toxoplasma yg ada dalam jaringan akan tetap hidup.kista jaringan ini akan reaktif kembali jika terjadi penurunan kekebalan. Infeksi yg terjadi pada orang dengan kekebalan rendah baik infeksi primer maupun infeksi reaktivasi akan menyebabkan terjadinya Cerebritis,Chorioretinitis, terserangnya semua jaringan otot, Myocarditis, ruam makulopapuler, bahkan kematian. Toxoplasmosis yg menyerang otak sering terjadi pada penderita AIDS.
 Infeksi primer yg terjadi pada awal kehamilan menyebabkan terjadinya infeksi pada bayi yg dapat menyebabkan kematian bayi atau dapat menyebabkan choreoretinitis, kerusakan otak disertai dengan kalsifikasi intraserebral, hidrosefalus, mikrosefalus, demam, ikterus,ruam,hepatosplenomegali, xantochromic CSF, kejang, beberapa saat setelah lahir. Jika infeksi terjadi pada usia kehamilan lebih tua dapat menyebabkan subklinis yg gejalanya akan timbul kemudian, misalnya berupa Choriorenitis kronis yg berulang. Pada wanita hamil dengan kekebalan tubuh yg rendah dengan toxoplasma seroposif, dapat terjadi reaktivasi dan menyebabkan toxoplasmosis kongenital. Organisme yg ‘tidur” pada orang dengan infeksi laten dapat terjadi reaktivasi dan menyebabkan toxoplasmasis serebral terutama pada orang yg menderita immmunodefesiensi seperti pada penderita AIDS.
2.        Penyebab penyakit
Penyebabnya adalah Toxoplasma gondii, merupakan suatu Coccidian protozoa intraseluler pada kucing, termasuk dalam famili Sarcocystidae yg dikelompokkan kedalam kelas sporozoa
3.        Distribusi penyakit
Tersebar diseluruh dunia pada mamalia dan burung. Infeksi pada manusia umum terjadi
4.        Reservoir
Hospes defenitif/homolog : kucing
Hospes perantara/heterolog : tikus,kambing,sapi,ayam, babi, burung, binatang pengerat
5.        Cara penularan
Infeksi bisa terjadi karena mengkonsumsi daging mentah atau daging yg tidak dimasak dengan sempurna (babi, kambing dan jarang daging sapi) dimana didalam daging tersebut mengandung kista. Makanan dan air juga dapat tercemar kotoran kucing jika oocysts yg infektif pada makanan dan air yg tertelan akan terjadi infeksi.
6.        Masa inkubasi
Dari 10 sampai 23 hari pada satu KLB “commonsource” karena makan daging yg tidak dimasak, 5 sampai 10 hari pada KLB yg ditularka oleh kucing.
7.        Masa penularan
Penularan Tidak langsung ditularkan dari seseorang kepada orang lain kecuali inutero. Oocysts pada kucing akan membentuk spora dan menjadi infektif dalam 1 sampai 5 hari dan tetap infektif pada air dan tanah basah lebih dari 1 tahun. Kista pada daging hewan yg terinfeksi bertahan dan tetap infektif selama daging itu belum dimasak.
8.        Kekebalan dan kerentan
Setiap orang rentan terhadap penyakit ini, tetapi kekebalan akan terbentuk sesudah infeksi dan hampir semua infeksi bersifat Asymptomatic. Lama dan tingkat kekebalan tidak diketahui dengan pasti diduga berlangsung lama dan seumur hidup; antibody bertahan selama bertahun-tahun, mungkin bertahan seumur hidup. Pasien yg mendapatkan terapi cytotoxic atau terapi immunosupressive dan penderita AIDS berisiko tinggi menjadi sakit dan mendapat infeksi ulang
9.        Cara-cara pemberantasan :
a.       Cara-cara pencegahan
                                  -            Menjaga kebersihan lingkungan
                                  -            Memelihara kucing yg sehat dan jangan memberi daging mentah kepada kucing
                                  -            Menjaga kebersihan makanan dan minuman agar tidak terkontaminasi ookista
                                  -            Memasak daging dengan baik sebelum dimakan (sampai benar2 matang)
                                  -            Pemeriksaan serologis pranikah
                                  -            Wanita hamil yg belum diketahui mempunyai antibodi terhadap T.gondii, dianjurkan agar jangan kontak dengan kucing dan tidak membersihkan tempat sampah.
b.      Penanganan penderita, kontak, lingkungan sekitarnya
-          Laporan kepada dinkes setempat : tidak diperlukan, tetapi di beberapa negara bagian amerika dan beberapa negara penyakit ini wajib dilaporkan untuk pemahaman lenih lanjut terhadap epidemiologi penyakit ini
-          Isolasi : tidak ada
-          Desinfikasi serentak : tidak dilakukan
-          Karantina : tidak dilakukan
-          Imunisasi kontak : tidak dilakukan
-          Investigasi kontak dan sumber infeksi : pada infeksi kongenital lakukan pemeriksaan titer antibodi ibu: sedangkan pada infeksi yg didapat, periksalah titer antibody pada anggota keluarga dan diselidiki kemungkinan terjadinya pemajanan terhadap kotoran kucing, tanah, daging mentah atau terpajan dengan binatang yg terinfeksi.
c.       Penanggulangan wabah : tidak ada
d.      Implikasi bencana ; tidak ada
e.       Tindakan internasional: tidak ada

 EDISI BESOK-->CAMPAK....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar