1.
identifikasi
Merupakan penyakit sistemik Coccidian
protozoan,infeksi ini biasanya tanpa gejala atau muncul dalam bentuk akut
dengan gejala limfadenopati atau dengan gejala menyerupai Mononocleusis infectiosa disertai dengan demam, limfadenopati dan
linfositosis yg berlangsung berhari-hari sampai beberapa minggu.
Dengan terbentuknya antibodi, jumlah parasit dalam darah akan menurun
namun kista Toxoplasma yg ada dalam
jaringan akan tetap hidup.kista jaringan ini akan reaktif kembali jika terjadi
penurunan kekebalan. Infeksi yg terjadi pada orang dengan kekebalan rendah baik
infeksi primer maupun infeksi reaktivasi akan menyebabkan terjadinya Cerebritis,Chorioretinitis, terserangnya
semua jaringan otot, Myocarditis, ruam
makulopapuler, bahkan kematian. Toxoplasmosis yg menyerang otak sering terjadi
pada penderita AIDS.
Infeksi primer yg terjadi pada
awal kehamilan menyebabkan terjadinya infeksi pada bayi yg dapat menyebabkan
kematian bayi atau dapat menyebabkan choreoretinitis,
kerusakan otak disertai dengan kalsifikasi intraserebral, hidrosefalus,
mikrosefalus, demam, ikterus,ruam,hepatosplenomegali, xantochromic CSF, kejang,
beberapa saat setelah lahir. Jika infeksi terjadi pada usia kehamilan lebih tua
dapat menyebabkan subklinis yg gejalanya akan timbul kemudian, misalnya berupa Choriorenitis kronis yg berulang. Pada
wanita hamil dengan kekebalan tubuh yg rendah dengan toxoplasma seroposif,
dapat terjadi reaktivasi dan menyebabkan toxoplasmosis kongenital. Organisme yg
‘tidur” pada orang dengan infeksi laten dapat terjadi reaktivasi dan
menyebabkan toxoplasmasis serebral terutama pada orang yg menderita
immmunodefesiensi seperti pada penderita AIDS.
2.
Penyebab penyakit
Penyebabnya
adalah Toxoplasma gondii, merupakan suatu Coccidian
protozoa intraseluler pada kucing, termasuk dalam famili Sarcocystidae yg dikelompokkan kedalam kelas sporozoa
3.
Distribusi penyakit
Tersebar
diseluruh dunia pada mamalia dan burung. Infeksi pada manusia umum terjadi
4.
Reservoir
Hospes
defenitif/homolog : kucing
Hospes perantara/heterolog
: tikus,kambing,sapi,ayam, babi, burung, binatang pengerat
5.
Cara penularan
Infeksi bisa
terjadi karena mengkonsumsi daging mentah atau daging yg tidak dimasak dengan
sempurna (babi, kambing dan jarang daging sapi) dimana didalam daging tersebut
mengandung kista. Makanan dan air juga dapat tercemar kotoran kucing jika
oocysts yg infektif pada makanan dan air yg tertelan akan terjadi infeksi.
6.
Masa inkubasi
Dari 10 sampai
23 hari pada satu KLB “commonsource” karena makan daging yg tidak dimasak, 5
sampai 10 hari pada KLB yg ditularka oleh kucing.
7.
Masa penularan
Penularan Tidak
langsung ditularkan dari seseorang kepada orang lain kecuali inutero. Oocysts
pada kucing akan membentuk spora dan menjadi infektif dalam 1 sampai 5 hari dan
tetap infektif pada air dan tanah basah lebih dari 1 tahun. Kista pada daging
hewan yg terinfeksi bertahan dan tetap infektif selama daging itu belum
dimasak.
8.
Kekebalan dan kerentan
Setiap orang
rentan terhadap penyakit ini, tetapi kekebalan akan terbentuk sesudah infeksi
dan hampir semua infeksi bersifat Asymptomatic.
Lama dan tingkat kekebalan tidak diketahui dengan pasti diduga berlangsung lama
dan seumur hidup; antibody bertahan selama bertahun-tahun, mungkin bertahan
seumur hidup. Pasien yg mendapatkan terapi cytotoxic atau terapi
immunosupressive dan penderita AIDS berisiko tinggi menjadi sakit dan mendapat
infeksi ulang
9.
Cara-cara pemberantasan :
a.
Cara-cara pencegahan
-
Menjaga kebersihan lingkungan
-
Memelihara kucing yg sehat dan jangan memberi
daging mentah kepada kucing
-
Menjaga kebersihan makanan dan minuman agar
tidak terkontaminasi ookista
-
Memasak daging dengan baik sebelum dimakan
(sampai benar2 matang)
-
Pemeriksaan serologis pranikah
-
Wanita hamil yg belum diketahui mempunyai
antibodi terhadap T.gondii,
dianjurkan agar jangan kontak dengan kucing dan tidak membersihkan tempat
sampah.
b.
Penanganan penderita, kontak, lingkungan
sekitarnya
-
Laporan kepada dinkes setempat : tidak
diperlukan, tetapi di beberapa negara bagian amerika dan beberapa negara
penyakit ini wajib dilaporkan untuk pemahaman lenih lanjut terhadap
epidemiologi penyakit ini
-
Isolasi : tidak ada
-
Desinfikasi serentak : tidak dilakukan
-
Karantina : tidak dilakukan
-
Imunisasi kontak : tidak dilakukan
-
Investigasi kontak dan sumber infeksi : pada infeksi
kongenital lakukan pemeriksaan titer antibodi ibu: sedangkan pada infeksi yg
didapat, periksalah titer antibody pada anggota keluarga dan diselidiki
kemungkinan terjadinya pemajanan terhadap kotoran kucing, tanah, daging mentah
atau terpajan dengan binatang yg terinfeksi.
c.
Penanggulangan wabah : tidak ada
d.
Implikasi bencana ; tidak ada
e.
Tindakan internasional: tidak ada
EDISI BESOK-->CAMPAK....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar