Kamis, 07 Maret 2013

VERIFIKATOR JAMKESMAS LAYAK MASUK BPJS

(post..ini saya copas dari blognya ketua IVI-JKM kang Asep Komarudin...).

DASAR PERTIMBANGAN VERIFIKATOR INDEPENDEN JAMKESMAS LAYAK MASUK BPJS


1. UUD 1945 Perubahan Pasal 27 ayat (2): “Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.
2. UUD 1945 Perubahan Pasal 28D ayat (2):Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja
3. UU NO 13 Tentang Ketenagakerjaan
a. Pasal 5 : Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan.
b. Pasal 6 : Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha.
c. Pasal 63 ayat (3) : Dalam hal terjadi pengalihan perusahaan maka hak-hak pekerja/buruh menjadi tanggung jawab pengusaha baru, kecuali ditentukan lain dalam perjanjian pengalihan yang tidak mengurangi hak-hak pekerja/buruh.
d. Pasal 151 ayat (1) :Pengusaha, pekerja/buruh, serikat pekerja/serikat buruh, dan pemerintah, dengan segala upaya harus mengusahakan agar jangan terjadi pemutusan hubungan kerja
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Jaminan Kesehatan pada Pasal 39 ayat (3) bahwa BPJS Kesehatan melakukan pembayaran kepada Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat lanjutan berdasarkan cara Indonesian Case Based Groups (INACBG’s)
=> Verifikator Sudah Sejak Tahun 2011 melakukan Verifikasi INA-CBG’s (satu satunya di Indonesia yang bersertifikat. Ini tenaga Ahli tertentu/khusus seharusnya langsung otomatis Masuk BPJS)
5. Verifikator Independen Jamkesmas sudah sejak tahun 2008 sampai dengan Sekarang terus bekerja mengawal Keuangan Jamkesmas dengan melakukan Verifikasi Klaim yang diajukan Rumah Sakit.
6. Direkomendasikan Oleh Dinas kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota diseluruh Indonesia

7. website resmi Presiden RI (www.presidenri.go.id) pada hari Senin, tanggal 3 Desember 2012, 11:14:27 WIB dengan judul Pemerintah Upayakan Ciptakan Lapangan Kerja Lebih Banyak, dalam paragraf kelima dijelaskan bahwa “Presiden SBY menyampaikan dua sasaran dalam kebijakan lapangan kerja ini. Pertama, job security. "Mereka yang memiliki pekerjaan saat ini, mari kita upayakan tidak hilang pekerjaanya, tidak ada gelombang pengangguran baru," SBY menjelaskan. Pemerintah pusat maupun daerah bekerja sama dengan serikat kerja untuk mengatasi dan menghindari terjadinya PHK”
8. Komisi IX DPR RI tanggal 23 Mei 2012. Mendukung Verifikator Independen Jamkesmas Masuk BPJS
9. Ketua DJSN Chazali Situmorang dalam suratnya Nomor 771/DJSN/IX/2012 : Dalam hal ini Dewan jaminan Sosial Nasional (DJSN) mengambil kebijakan agar tenaga Pelaksana Verifikasi yang telah dibina tersebut dapat diteruskan pelaksanaan tugasnya oleh BPJS Kesehatan. Hal Ini mengingat pada umumnya para tenaga pelaksana verifikasi tersebut sudah terlatih dan mempunyai pengalaman lapangan.
10. Anggota Dewan pertimbangan Presiden RI dan sekaligus pencetus Program Jamkesmas (Ibu Siti Fadilah Supari) : SAya Sebagai Orang yang faham jamkesmas dan Ibu yang melahirkan Verifikator Independen Jamkesmas sangat mendukung VIJ masuk BPJS sebagai pegawai tetap.
11. Menteri Kesehatan Ibu Nasiah Mboi : Mendukung dan mengharapkan Semua Verifikator Independen JAmkesmas MAsuk Menjadi Bagian Tak terpisahkan dari BPJS sebagai pegawai tetap
12. Wakil Menteri Kesehatan : Mendorong dan akan memperjuangan Verifikator Independen Masuk BPJS.

Jadi Tidak Ada Alasan Lagi pemerintah Harus mengangkat Verifikator Independen Jamkesmas Menjadi pegawai Tetap BPJS.

Ikatan Verifikator Independen Jaminan Kesehatan Masyarakat (IVI-JKM) meminta pertanggungjawaban Pemerintah terutama Bapak Presiden Susilo Bambang Sudhoyono selaku penanggujawab BPJS agar Verifikator Independen Jamkesmas masuk menjadi bagiat tidak terpisahkan atas terlaksananya BPJS tahun 2014.

Ketua IVI-JKM


Asep Komarudin, SKM

Minggu, 27 Mei 2012

KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI PENYAKIT

A.    Segitiga epidemiologi

                                        

           Segitiga epidemiologi merupakan konsep dasar epidemiologi yg memberikan gambaran tentang hubungan antara tiga factor utama yg bereperanan dalam terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Segitiga ini merupakan interaksi antara tiga faktor yakni host, agent dan environment
1.      Faktor host (pejamu)
Host adalah manusia atau makhluk lainnya, termasuk burung arthropoda yg menjadi tempat terjadi proses alamiah perkembangan penyakit. Factor host dapat berupa : umur, jenis kelamin, ras, etnik, anatomi tubuh dan status gizi.
2.      Agent
Agent adalah suatu unsur organisme hidup atau kuman infeksi yg dapat menyebabkan terjadinya suatu penyakit. Agent dapat berupa : unsur biologis, unsur nutrisi, unsur kimiawi dan unsur fisika
3.      Environment (lingkungan)
Lingkungan adalah semua factor luar dari suatu individu yg dapat berupa lingkungan fisik, biologis dan sosial.
Klasifikasi ketiga factor luar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.      Factor host
a.       Genetic, ex : sicle cell disease
b.      Umur, ada kecenderungan penyakit tertentu menyerang umur tertentu
c.       Jenis kelamin, ada penyakit yg lebih banyak atau hanya menyerang jenis kelamin tertentu
d.      Suku/ras/warna kulit : perbedaan penyakit banyak ditemukan antara ras kulit putih dan ras kulit hitam di amerika
e.       Keadaan fisiologis tubuh : kelelahan, kehamilan, pubertas, stress, keadaan gizi
f.       Keadaan immunologis
g.      Tingkah laku (behaviour) : gaya hidup, personal hygiene, hubungan antar pribadi dan rekreasi.

2.      Factor agent
a.       Factor nutrisi misalnya kelebihan gizi atau kekurangan gizi
b.      Penyebab kimiawi misalnya zat-zat beracun
c.       Penyebab fisik, misalnya radiasi dan trauma mekanik (pukulan,tabrakan)
d.      Penyebab biologis
-          Metozoa : cacing tambang, cacing gelang dll
-          Protozoa: amoeba, malaria
-          Bakteri : sifilis, typhoid, pneumonia, tubercholosis
-          Fungi (jamur) : histoplasmosis,taenia pedis
-          Virus : campak, cacar (smallpox), poliomyelitis
-          Rickestia : rocky mountain, sponted fever
3.      Factor lingkungan
a.       Lingkungan fisik : geologi, iklim dan geografis
b.      Lingkungan biologis:
-          Kepadatan penduduk
-          Flora, sebagai sumber bahan makanan
-          Fauna, sebagai sumber protein
c.       Lingkungan sosial:
-          Migrasi/Urbanisasi
-          Lingkungan kerja
-          Perumahan
-          Kekacauan, bencana alam, perang, banjir
B.     Karakteristik segitiga epidemiologi
Terjadinya suatu penyakit tergantung kepada karakteristik dari tiga factor epidemiologi dan interaksi antara ketiganya(host,agent dan environment).
1.      Karakteristik host
Manusia mempunyai karakteristik tersendiri dalam mengahadapi ancaman penyakit, bisa berupa :
-          Resistensi : kemampuan dari host untuk bertahan terhadap suatu infeksi
-          Imunitas: kesanggupan dari host untuk mengembangkan suatu respon immunologis, dapat secara alamiah maupun diperoleh, sehingga tubuh kebal terhadap penyakit tertentu.
-          Infectiousness : potensi host yg terinfeksi untuk menularkan penyakit kepada orang lain.


2.      Karakteristik  agent
-          Infektivitas : kesanggupan dari organisme untuk beradaptasi sendiri terhadap lingkungan dari host untuk mampu untuk tinggal dan berkembangbiak (multiply) dalam jaringan host.
-          Patogenisitas : kesanggupan organisme untuk menimbulkan suatu reaksi klinik khusus yg patologis setelah terjadinya infeksi pada host yg diserang.
-          Virulensi : kesanggupan organisme untuk menghasilkan reaksi patologis berat yg mungkin hingga menyebabkan kematian. Virulensi kuman menunjukkan beratnya (severity) penyakit.
-          Toksisitas : kesanggupan organisme untuk memproduksi reaksi kimia yg toksin oleh substansi kimia yg dibuatnya.
-          Invasitas : kesanggupan organisme untuk melakukan penetrasi dan menyebar setelah memasuki jaringan.
-          Antigencitas : kesanggupan organisme untuk merangsang reaksi immunologi dalam host. Beberapa organisme mempunyai antigenisitas lebih kuat dibandingkan yg lain.
3.      Karakteristik lingkungan
-          Topografi : situasi lokasi tertentu, baik natural maupun buatan manusia yg mungkin mempengeruhi terjadinya dan penyebaran suatu penyakit tertentu
-          Geografis : keadaan yg berhubungan dengan struktur geologi dari bumi yg berhubungan dengan kejadian penyakit
C.     Portal of entry and exit
Kuman penyakit masuk dan keluar melalui “pintu” tubuh tertentu misalnya: kulit, saluran pernafasan, saluran pencernaan atau saluran kemih. Setiap jenis kuman mempunyai jalan masuk dan keluar tersendiri dari tubuh manusia.
D.    Kejadian penyakit dalam komuniti
Jika seseorang sakit atau menderita penyakit tertentu biasa disebut pasien, tetapi jika beberapa orang, kelompok orang atau suatu masyarakat tersebut terserang penyakit maka dikenal beberapa istilah.
- Endemis  : suatu keadaan dimana penyakit menetap berada dalam masyarakat pada suatu tempat atau populasi tertentu
- Epidemic : terjadinya penyakit dalam komuniti atau daerah tertentu dalam jumlah yg melebihi atas jumlah normal atau biasa
- Pandemic : epidemic yg terjadi dalam daerah yg sangat luas dan biasanya mencakup proporsi populasi yg banyak
- Kasus : seorang anggota masyarakat yg menderita penyakit yg telah didiagnosis terhadapnya, bukan sekedar terinfeksi
- Kasus indeks : kasus pertama yg diperoleh atau mendapat perhatian dalam laporan kejadian penyakit/wabah atau penelitian.
-   Kasus primer : kasus pertama yg menjadi sumber penyakit menular terjadi dalam komuniti.