1.
Pengertian anemia
Anemia
Gizi adalah kekurangan kakurangan kadar
hemoglobin dalam darah (Almatsier, 2003). Pada penderita anemia, lebih sering
disebut kurang darah, kadar sel darah merah (Hemoglobin atau Hb) di bawah nilai
normal. Banyak faktor yang dapat menyebabkan timbulnya anemia antara
lain, kurangnya asupan zat besi dan protein dari makanan, adanya gangguan
absorbsi diusus, perdarahan akut maupun kronis, dan meningkatnya kebutuhan zat
besi seperti pada wanita hamil, masa pertumbuhan, dan masa penyembuhan dari
penyakit (Sadikin,
2001). Sedangkan pada pekerja
anemia biasanya disebabkan oleh sistem
kerja atau waktu kerja yang melebihi batas toleransi sehingga menimbulkan
kelelahan yang akan berpengaruh terhadap penurunan kadar Hemoglobin (Hb) dalam
darah, terpapar
sinar radiasi, keracunan Pb, infeksi cacing dan pada pekerja perempuan ditambah dengan
adanya menstruasi, pemakaian alat Kontrasepsi (KB Spiral) dan kehamilan (Warta Kesehatan Kerja, 1997).
2.
Tanda – Tanda klinis Anemia
Tanda–tanda klinis yang dapat dilihat adalah
:
a.
Lelah, lemah,lesu. letih, lalai (5L).
b.
Bibir nampak pucat.
c.
Kadang–kadang pusing.
d.
Denyut jantung meningkat.
e.
Nafas pendek.
f.
Mudah mengantuk (Supariasa dkk., 2001).
3.
Pemeriksaan Anemia
Hemoglobin (Hb) adalah parameter yang
digunakan secara luas untuk menetapkan prevalensi anemia. Hemoglobin merupakan
senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah. Hemoglobin dapat diukur secara
kimia dan jumlah Hb/100 ml darah dapat digunakan sebagai indek kapasitas
pembawa oksigen pada darah. Kandungan hemoglobin yang rendah dengan demikian
mengidikasikan anemia (Supariasa dkk., 2001). Nilai normal Hemoglobin menurut SK MenKes
yaitu ≥13g/dl untuk laki-laki dewasa, ≥12g/dl untuk wanita dewasa, ≥11g/dl
untuk anak-anak dan ≥11g/dl untuk wanita hamil (Riset Kesehatan Dasar, 2007).
Pemeriksaan Hemoglobin Bergantung pada metode yang digunakan, nilai hemoglobin
menjadi akurat sampai 2-3 persen (Supariasa dkk., 2001).
4.
Akibat Anemia
Anemia menyebabkan jumlah oksigen yang diikat
dan dibawa hemoglobin berkurang, sehingga tidak dapat memenuhi keperluan
jaringan. Beberapa organ dan proses memerlukan oksigen dalam jumlah besar. Bila
jumlah oksigen yang dipasok berkurang, maka kinerja organ yang bersangkutan
menurun, sedangkan kelancaran proses tertentu akan berkurang. Berbagai
penelitian memperlihatkan bahwa prestasi intelektual, seperti kemampuan belajar
dan menyerap pelajaran memang berkurang pada keadaan anemia. Hal ini terjadi
baik pada anak maupun orang dewasa yang menderita anemia .
Sedangkan pekerja dengan keadaan anemia akan menurunkan tingkat produktivitas
kerja sebanyak 20 persen dibandingkan pekerja yang tidak mengalami anemia Anemia membawa akibat yang sangat besar terhadap kondisi
hidup, bahkan masa depan seseorang (Sadikin, 2001).
5.
Pencegahan dan Pengobatan Anemia
Pengobatan anemia tergantung pada penyebabnya. Jika
seseorang terkena anemia besi maka pengobatannya dengan pemberian suplemen yang
mengandung zat besi (pil besi). Selain
itu diberikan pula makanan yang kaya akan zat besi. Jika anemia disebabkan oleh
suatu pengobatan, maka dokter harus segera mengganti pengobatan tersebut. Jika
anemia disebabkan oleh suatu infeksi, maka anemia akan berlalu seiring
membaiknya infeksi (Putra, 2005).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar