Selasa, 22 Mei 2012

ANEMIA


  
1.        Pengertian anemia
Anemia Gizi  adalah kekurangan kakurangan kadar hemoglobin dalam darah (Almatsier, 2003). Pada penderita anemia, lebih sering disebut kurang darah, kadar sel darah merah (Hemoglobin atau Hb) di bawah nilai normal. Banyak faktor yang dapat menyebabkan timbulnya anemia antara lain, kurangnya asupan zat besi dan protein dari makanan, adanya gangguan absorbsi diusus, perdarahan akut maupun kronis, dan meningkatnya kebutuhan zat besi seperti pada wanita hamil, masa pertumbuhan, dan masa penyembuhan dari penyakit (Sadikin, 2001). Sedangkan pada pekerja anemia biasanya disebabkan oleh  sistem kerja atau waktu kerja yang melebihi batas toleransi sehingga menimbulkan kelelahan yang akan berpengaruh terhadap penurunan kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah, terpapar sinar radiasi, keracunan Pb, infeksi cacing  dan pada pekerja perempuan ditambah dengan adanya menstruasi, pemakaian alat Kontrasepsi (KB Spiral) dan kehamilan  (Warta Kesehatan Kerja, 1997).
2.        Tanda – Tanda klinis Anemia
Tanda–tanda klinis yang dapat dilihat adalah :
a.       Lelah, lemah,lesu. letih, lalai (5L).
b.      Bibir nampak pucat.
c.       Kadang–kadang pusing.
d.      Denyut jantung meningkat.
e.       Nafas pendek.
f.       Mudah mengantuk (Supariasa dkk., 2001).
3.        Pemeriksaan Anemia
Hemoglobin (Hb) adalah parameter yang digunakan secara luas untuk menetapkan prevalensi anemia. Hemoglobin merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah. Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb/100 ml darah dapat digunakan sebagai indek kapasitas pembawa oksigen pada darah. Kandungan hemoglobin yang rendah dengan demikian mengidikasikan anemia (Supariasa dkk., 2001).  Nilai normal Hemoglobin menurut SK MenKes yaitu ≥13g/dl untuk laki-laki dewasa, ≥12g/dl untuk wanita dewasa, ≥11g/dl untuk anak-anak dan ≥11g/dl untuk wanita hamil (Riset Kesehatan Dasar, 2007). Pemeriksaan Hemoglobin Bergantung pada metode yang digunakan, nilai hemoglobin menjadi akurat sampai 2-3 persen (Supariasa dkk., 2001).
4.        Akibat Anemia
Anemia menyebabkan jumlah oksigen yang diikat dan dibawa hemoglobin berkurang, sehingga tidak dapat memenuhi keperluan jaringan. Beberapa organ dan proses memerlukan oksigen dalam jumlah besar. Bila jumlah oksigen yang dipasok berkurang, maka kinerja organ yang bersangkutan menurun, sedangkan kelancaran proses tertentu akan berkurang. Berbagai penelitian memperlihatkan bahwa prestasi intelektual, seperti kemampuan belajar dan menyerap pelajaran memang berkurang pada keadaan anemia. Hal ini terjadi baik pada anak maupun orang dewasa yang menderita anemia . Sedangkan pekerja dengan keadaan anemia akan menurunkan tingkat produktivitas kerja sebanyak 20 persen dibandingkan pekerja yang tidak mengalami anemia  Anemia membawa akibat yang sangat besar terhadap kondisi hidup, bahkan masa depan seseorang (Sadikin, 2001).
5.        Pencegahan dan Pengobatan Anemia
Pengobatan anemia  tergantung pada penyebabnya. Jika seseorang terkena anemia besi maka pengobatannya dengan pemberian suplemen yang mengandung zat besi (pil besi). Selain itu diberikan pula makanan yang kaya akan zat besi. Jika anemia disebabkan oleh suatu pengobatan, maka dokter harus segera mengganti pengobatan tersebut. Jika anemia disebabkan oleh suatu infeksi, maka anemia akan berlalu seiring membaiknya infeksi (Putra, 2005).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar